Bukit Artapela Puncak Sulibra

Sempat galau akhir tahun mau liburan kemana…
mencari tempat yang tidak terlalu ramai dan nyaman saat long weekend. Coba-coba searching di google tempat wisata yang belum banyak di ketahui pendaki, selang lama mencari ketemulah salah satu tempat wisata yang lumayan oke lah kelihatanya… akhirnya saya dan reza “teman kuliah” memutuskan untuk pergi ke artapela

Bukit Artapela…
Ya! mungkin banyak pendaki belum tahu atau belum pernah ke tempat ini ya kan? Artapela terletak di bagian selatan bandung, Sukapura kertasari bandung jawa barat. dan tempat ini memang jarang diketahui pendaki. Artepela memiliki puncak yang bernama “Sulibra”

Sebelumnya saya juga baru tahu tentang bukit yang berada di bagian selatan bandung ini, cuma tau dari sosmed aja yang kelihatanya view nya lumayan bagus dan enak buat camping ceria hahahah…
camping ceria? iya lah!
bosen gunung mulu pegel cuy wkwkwkw lagi pula desember ini sepertinya
cuaca kurang kondusif untuk naik gunung.

Saya dan reza menjadwalkan keberangkatan pada tgl 21 jam 9 malam dan mengabari ke group jalan-jalan di whatsapp, akhirnya ada beberapa personil yang mau ikut jalan juga meskipun ada beberapa yang harus di bujuk dulu biar mau ikut hehehe…

Kita kebingungan saat mencari transportasi yang mumer tapi juga ngga ribet hal ini saya serahkan ke reza saja karna biasanya dia yang bisa nawar dan mencari transportasi saat traveling, akhirnya reza memutuskan untuk menggunakan salah satu jasa travel dari instagram.

kalian bisa cari di halaman instagram “@transportasi_pendaki” tinggal di DM aja guys kalau berminat, disitu juga banyak testimoni dari pendaki lainnya.

Finally! the day has come!
Jumat malam tgl 21 bersiap packing menuju ke kediaman reza di daerah gunung sindur untuk dijemput jasa travel, ketika sampai rupanya personil sudah pada tiba disana
Saya, Reza, Edo, Rio, Arie dan 2 wanita Sella dan Irna. kita bersiap packing segala macam perbekalan yang dibutuhkan saat perjalanan maupun saat di camp area.
Sudah menunggu sampai jam 10 rupanya belum datang juga jemputan kita… ya biasa lah… ngaret-ngaret saat traveling pasti terjadi wkwkwk…

Jam 11 malam akhirnya jemputan kita datang dengan membawa mobil isuzu panther…
hah? gw kira dia bawa APV…
“alamat desek-desekan di belakang nih! wkwkwkwk…”
dan benar saja, saya, edo dan rio desek desekan di belakang hahahaha…
Tapi gapapa lah ngga lama ini kok.

Perjalanan menuju bandung cukup lancar dan ditempuh dalam waktu 5 jam perjalanan.
Selanjutnya menuju pacet lalu sukapura, disini kami sempat kebingungan mencari basecamp pendakian, yang saya dan reza tahu terdapat basecamp di daerah sukapura. Bertanya-tanya kepada penduduk sekitar dan akhirnya dapat informasi kalau basecamp sukapura sudah tidak ada.
“hah? terus gimana ini?”
Kami bertanya ke seseorang dan diarahkan ke basecamp di desa cirawa.

Sempat cari-cari di instagram ternyata ada halaman @artapelaofficial dan ada nomor contact nya. WhatsApp:+6285223777734

Jam 5 pagi kita sampai di basecamp Cirawa pendakian artapela.
anehnya tempatnya tidak terlihat seperti basecamp melainkan rumah warga, kami bertemu dengan volunteer desa cirawa yang bernama kang ucup
“Bukan ucup di sinetron bajaj bajuri ya wkwkwkwk…”
Ternyata beliau yang membangun basecamp di desa cirawa bersama HPC (Himpunan Pemuda Cirawa). kita diajak sarapan di rumah beliau.
“Ngga nolak kalo ini mah hahahah…

Singkat cerita soal basecamp yang ditutup di sukapura, menurut info dari kang ucup basecamp sukapura ditutup dikarenakan banyak pendaki yang mencuri dan merusak tanaman milik warga, nah disitulah warga akhirnya menutup basecamp tersebut.

Setelah menikmati suguhan pagi dari kang ucup kita membayar simaksi sebesar Rp7000- per orang dan Rp5000- pertenda yang didirikan dipuncak sulibra serta Rp30.000- untuk parkir mobil.

Start Pendakian

Start pendakian
Memulai pendakian saya mencoba aplikasi Wikilock di android untuk merekam track selama pendakian alasanya sederhana…
“biar pas balik ke basecamp tidak nyasar hahahah…”

Masuk Perkebunan

Pendakian dimulai melalui jalan raya yang sering dilalui kendaraan kemudian masuk ke perkebunan warga.

Track mulai menanjak

Di seperempat perjalanan track mulai menanjak, disini si arie mules kebelet boker jadinya ngetrack agak tertinggal di belakang, jadi saya menemaninya di belakang.

Kabut tebal di sepanjang perjalanan

Diperjalanan kabut tebal selalu menemani disetiap langkah tapi bagusnya tidak hujan

Penampungan air

Setelah melewati tikungan tanjakan dan persimpangan akhirnya sampai kita di pos mata air 1,
“lebih tepatnya penampungan air hujan wkwkwkwk…”
Bener deh kalian kalau baru pertama kali ke sini pasti kebingungan arah karna banyak persimpangan untunglah kita ditemani salah satu pemuda yang mengantar kita sampai di puncak
“Duh baik banget si akang “

Akhirnya kita memutuskan untuk beristirahat sejenak untuk meregangkan otot-oto yang mulai pegal-pegal wkwkwk…

Jembatan

Lanjut lagi perjalanan menuju puncak sulibra akan melalui jembatan kecil dan track pun masih di dominasi oleh perkebunan warga.

Puncak Sulibra, Artapela

Di pejalanan menuju puncak akan lumayan memakan tenaga lebih karna sedikit curam,
“Ngga tau kenapa ini selangkangan agak terasa sakit pas nanjak ngga kaya biasanya zzz…”
selang 30 menit dari jembatan akhirnya kita sampai juga di puncak sulibra pukul 11:00 siang. Kabut tebal masih menemani sampai mendirikan tenda.

Sayang sekali di puncak sini masih terlihat banyakk sisa-sisa sampah pendaki
“yaudah laaa…”

Tenda Kami

Setelah itu kita memutuskan untuk mendirikan tenda menjauh dari keramayan pendaki yang bawa-bawa gitar di atas wkwkwk…

Setelah mendirikan tenda kami memutuskan untuk makan siang.
singkat cerita mentari pun terbenam dan siang pun berganti malam. malam ini akan masak spesial, sudah tidak sabar perut ini keroncongan.

Sambil menunggu masakan matang saya, rio, edo dan arie bermain kartu…
“wkwkwk… enaknya tinggal makan doang “
malam ini terasa nikmat sekali, canda tawa tiada habasinya nikmatnya sayur sop hangat ditengah dinginnya malam
“beh… nikmat tuhan mana lagi yang kalian dustakan?”
Lanjut, semakin larut malam keinginan untuk begadang menunggu pemandangan milkyway di langitpun menghilang karna kabut tak kunjung pergi
Akhirnya saya memutuskan untuk tidur sampai besok pagi.

Ditengah malam saya terbangun karna suara gemuruh angin yang kencang dan sedikit gerimis. reza pun terbangun dan memperbaiki flysheet yang mulai kendor karna tertiup angin.

Ini di foto Reza dan Rio

Keesokan harinya merebus air untuk ngopi bareng sembari ngemil biskuit.
Reza dan sella mempersiapkan makanan untuk sarapan pagi… sedangkan saya, rio, edo dan arie melanjutkan permainan kartu semalam, saya ketagihan main karu ini hahah…
“Lagi-lagi tinggal makan wkwkwkwk…”

Main kartu. Masakan jadi tinggal makan hahaha…

Pagi itu sedikit cerah dan sedikit berkabut juga, tetap saja ngga bisa liat sunrise.

Karena semalam semua sudah sepakat untuk packing jam 13:00 akhirnya kita bersiap packing untuk kembali ke basecamp dan pulang.

Di siang hari mulai mendung dan gerimis tipis tapi ternyata hanya sebentar. kemudian kami berdoa sebelum turun dari puncak dan mengabadikan momen bersama di puncak.

Perjalanan saat turun cukup merepotkan karna gerimis dan tanahnya lumayan licin untuk ketika dipijak, beberapa teman sayapun tidak luput dari yang namanya terpeleset wkwkwk

Ditengah perjalanan saya coba beberapa kali melihat aplikasi gps, dan saya baru sadar ternyata kita salah jalur dan harus melewati jalan yang lumayan memakan waktu.

Saya berusaha mencari ke jalur awal saat berangkat tapi ternyata sudah terlewat jauh, yasudah akhirnya kita ikuti terus jalur yang kami lewati karena saya melihat ada jalan raya di sebelah kemungkinan sudah dekat dengan lokasi awal kami berangkat, untunglah hujannya sudah berhenti.

Sekitar 20 menit kita berjalan akhirnya keluar dari perkebunan warga dan ternyata tempatnya tidak begitu jauh dari basecamp, akhirnya kita semua sampai di basecamp dengan selamat dan bersiap untuk kembali kerumah masing masing.

Tinggalkan komentar